Hestraight Kembali nge-GAS: Meneriakkan Kecemasan dari Selatan

Makassar kembali digeber lewat rilisan terbaru band heavy rock/metal mereka, Hestraight. Pada 19 Oktober 2024, band ini secara resmi melepas mini album (EP) bertajuk "Gaung Ansietas Selatan" atau disingkat G.A.S., yang langsung mengebrak skena musik underground lokal. Berisi enam trek, termasuk satu intro, album ini menyajikan deretan lagu yang menyentuh tema-tema tajam yang tak terhindarkan: mulai dari kecanduan teknologi, isu kemanusiaan di Palestina, hingga keserakahan manusia akan uang. Tak hanya itu, dukungan kepada kaum yang terpinggirkan juga menjadi salah satu pesan penting yang disuarakan.

Dirilis secara independen, G.A.S. diproduksi melalui home recording, dengan segala keterbatasan alat seadanya yang ada di kediaman sang produser musik sekaligus gitaris, Fajrin Ardinata. Namun jangan salah, meski proses rekaman tidak dilakukan di studio profesional, hasilnya justru membawa warna tersendiri. Mixing dan mastering digarap oleh Nur Idham M.R, sound engineer yang sudah setia bersama Hestraight sejak mini album pertama mereka, "Mesin" (2021). Artwork untuk album ini kembali dipercayakan kepada Adil Muhammad alias Daridill, yang telah menjadi tangan kreatif di balik visual album-album Hestraight.

Perbedaan Mendasar: Bukan Sekadar Album Biasa

Dalam wawancara eksklusif, Hestraight menjelaskan apa yang membedakan G.A.S. dari karya-karya sebelumnya. Salah satunya adalah pengaruh besar dari personel baru mereka. "Secara musikal ada perubahan sedikit. Karena personil baru untuk vokalis dan drummer, tentu dari mereka berdua memberikan materi dan input yang baru untuk (mini) album GAS," kata pihak band. Kehadiran dua anggota baru ini membawa dimensi berbeda dalam pengolahan materi, terutama dari segi dinamika dan kekuatan vokal.

Tak hanya itu, suara di mini album ini jauh lebih tight dibandingkan rilisan sebelumnya. Pengembangan gear dan alat instrumen menjadi faktor utama dalam peningkatan kualitas. Jika dibandingkan dengan EP 2021 atau full album mereka yang dirilis pada Agustus 2023, G.A.S. adalah langkah maju dengan produksi yang lebih matang dan berani.

Yang menarik, meskipun produksi album kali ini dilakukan di studio rumahan, hasilnya mampu menyaingi kualitas album yang diproduksi di studio rekaman besar. Bagi Hestraight -- yang kini dihuni Firman Hidayat (bass), Fajrin Ardinata (gitar), Chaerul (vokal), dan Andre (drum) -- keterbatasan bukan alasan untuk menghasilkan karya yang setengah-setengah.

Gaung dari Selatan: Meneriakkan Keresahan Tanpa Batas

Judul "Gaung Ansietas Selatan" membawa beban filosofi yang lebih dalam. Menurut penuturan band, tidak ada wilayah spesifik yang dimaksud dalam judul ini. Namun, kata "Selatan" merujuk pada fakta bahwa Hestraight berasal dari Makassar, kota yang terletak di selatan Pulau Sulawesi. "Jadi, maksud dari judul album ini (yakni) suara-suara kecemasan kami yang kebetulan berasal dari selatan Pulau Sulawesi," ujar mereka. Sebuah pernyataan yang menggugah, mengingat Sulawesi Selatan kerap dianggap "pinggiran" oleh arus utama industri musik nasional.

Tetapi jangan salah, dari pinggiran inilah tumbuh semangat perlawanan yang tak tertahankan. G.A.S. adalah salah satu suara kegelisahan yang merangsek ke tengah, siap menantang dominasi pasar musik sisi barat Indonesia.

Artwork EP "Gaung Ansietas Selatan"

Tracklist Provokatif: Kritik Sosial Tanpa Sensor

Album ini menyajikan enam trek yang menghujam tepat ke sasaran. Mari kita simak satu per satu:

1. G.a.S: Sebagai pembuka, intro ini memperkenalkan aura yang akan melingkupi keseluruhan album, gaung kecemasan dari selatan yang menggetarkan.

2. Pembodohan Teknologi: Sebuah tamparan keras terhadap masyarakat yang terlalu tenggelam dalam arus informatika. "Orang jadi idiot dan apatis," kritik Hestraight, dengan seruan untuk kembali peduli pada lingkungan nyata, bukan sekadar eksistensi maya.

3. Biadab: Lagu ini berbicara tentang kekejaman yang terjadi di Timur Tengah, terutama Palestina. Dengan lirik yang menyuarakan dukungan terhadap kemanusiaan, Hestraight membangunkan kita dari ketidakpedulian global.

4. Ekses: Lagu ini adalah manifestasi anti-diskriminasi, mengingatkan kita bahwa semua manusia memiliki hak yang sama, tanpa kecuali. Ekses menyajikan seruan lantang untuk melawan ketidakadilan.

5. Budak Uang: Dalam lagu ini, uang menjadi protagonis. Bercerita dari sudut pandang uang itu sendiri, Hestraight mengungkap bagaimana manusia diperbudak oleh keinginan dan kerakusan akan materi.

6. Realita: Menyuarakan prinsip dan ideologi hidup di jalan, lagu ini mengisahkan mereka yang menjalani kehidupan keras dengan fashion yang sering dianggap buruk oleh masyarakat, namun tetap bersikap positif dan menjaga idealisme.

Sentuhan Stoner Rock? Jangan Cepat Berasumsi!

Meski Hestraight dikenal sering bermain dengan elemen stoner rock, mereka belum berani mendeklarasikan genre ini sebagai pondasi utama karya mereka. Menurut mereka, elemen stoner rock memang selalu terselip secara sadar atau tidak dalam rilisan mereka, namun mereka masih terbuka untuk berkembang ke berbagai arah musik lain. G.A.S. dengan jelas mencampurkan berbagai pengaruh mulai dari metalcore, punk rock, hingga hardcore dan alternatif, mencerminkan referensi luas yang dimiliki oleh setiap anggota band.

Format Digital: Langkah Awal Menuju Fisik?

Meski G.A.S. saat ini hanya dirilis dalam format digital, Hestraight menyatakan ketertarikan mereka untuk merilisnya dalam format kaset pita. Tentu, format fisik seperti ini akan memberikan pengalaman berbeda bagi para pendengar yang merindukan sentuhan retro di tengah maraknya konsumsi musik digital. Jika terealisasi, bukan pertama kali Hestraight merilis fisik. Sebagai contoh, Hestraight sudah pernah merilis Demo berisi dua single pertamanya dan debut EP "Mesin" dalam format CD.

Agenda Mendatang: Peluncuran Kecil-Kecilan

Hestraight berencana untuk mengadakan launching party untuk EP ini, sebuah perayaan sederhana namun penuh makna untuk menyambut "Gaung Ansietas Selatan". Mengingat momentum kuat yang mereka miliki, tak diragukan lagi bahwa G.A.S. akan menjadi langkah signifikan dalam perjalanan karir band ini, membawa mereka lebih jauh menembus batas-batas genre dan geografi.

***